Rabu, 22 Mei 2013

Espresso Love Part 1


Cast : *Choi Siwon
*Lee Hyun Kyo
*Jung Min Ji
*Members Super Junior
Genre : Romance, dll
Author : Diva
Disclamer : Don't bash ne .. ini FF pertama ku, jadi mohon kritik dan saran ya.. Hati-hati!! typo bertebaran dimana-mana. Gomawo ^^

*Seoul 2013 *

Tap, tap, tap
Suara sepatu hak yang mencium lantai, membuat semua orang yang berada dibackstage menoleh kesumber suara tersebut,
“Hyung, kau mau kemana? Sebentar lagi kau tampil.”
Tanya Ryeowook pada Choi Siwon.
“Tunggu sebentar. Aku mendapat panggilan penting.”
Jawab Siwon sambil berlari dengan susah payah karena sepatu hak dan gaun mini birunya.
“Dia lumayan cantik.”
Gumam Kyuhyun disertai gelak tawa lainnya.

***

“Yeoboseyo. Ne, wae appa?”
Siwon mengangkat panggilan tersebut setelah menemukan gang sempit sepi yang tidak jauh dari backstage. “,,,”
“tidak bisakah appa menelepon nanti? Aku akan tampil sebentar lagi.”
“,,,”
“tidak bisa begitu appa. Aku bisa mencarinya sendiri.”
‘tut tut tut’
“aissshh”
Siwon bergumam kesal saat seseorang yang dipanggilnya appa menutup teleponnya sepihak.
“kenapa Appa tidak pernah mengerti aku?”
Karena sangat kesal, Siwon menendang tong sampah yang ada didekatnya. Tidak peduli dengan gaun mini biru yang dipakainya telah sobek hingga memperlihatkan pahanya. Tong sampah itu menggelinding kearah depan gang dan berhenti karena menabrak kaki seseorang.
“imo, itu laki-laki atau wanita. Dia tinggi sekali.”
Siwon terkaget mendengar suara kecil yang imut itu. Dengan cepat ia berbalik. Dilihatnya seorang balita perempuan lucu yang sedang digendong oleh seorang wanita muda cantik yang sedang menganga takjub melihat pemandangan didepannya.
“ehemm, ini,,,emm”
Siwon berusaha menjelaskan, tetapi lidahnya kelu. Dengan cepat dia berlari memasuki backstage dan tanpa sengaja dia menjatuhkan Hpnya.

***

“Omo Hyung.. ada apa dengan gaunmu? Cepat ganti baju!”
Perintah Kyuhyun pada Siwon.
“Aisshh,, ne ne”
Ucap Siwon menurut. “cepatlah!! Aku tidak sabar menarikan tarian Seksi Hyuna. Ice cream ice cream.”
Ucap Sungmin sambil bernyanyi-nyanyi tidak jelas.

***

“Kyuhyun, kau melihat HP ku?”
Tanya Siwon sambil mengobrak-abrik tasnya. “tidak.”
Ucap kyuhyun datar sambil melangkahkan kakinya menuju kamar dan tidak melepaskan pandangannya dari PSP. Ya, mereka semua sudah sampai didorm.
“Aisshh,, kemana perginya HP ku?”
Siwon mengacak rambutnya frustasi.
“apa terjatuh digang sempit tadi? Lebih baik Aku kesana untuk menge-checknya.”
Dengan cepat, Siwon memakai topi, kacamata, dan syal sebagai bagian dari penyamarannya.
“Eunhyuk-ah, bilang pada yang lain kalau aku sedang keluar.”
Siwon sedikit berteriak dari depan pintu dorm.
“NE! ASALKAN KAU MEMBAWA OLEH-OLEH SAAT PULAAAANG!”
Ucap eunhyuk dengan suara yang tak kalah keras.

***

“kau mencari ini agashi?”
Siwon terpekik kaget saat suara lembut menegurnya dari arah belakang. Dengan cepat ia menolehkan kepalanya yang terasa pegal karena hampir 30 menit dia terus menunduk mencari-cari HPnya.
“Kau mencari inikan?”
Tanya seseorang yang ternyata Yeoja.
“Apakah kau yang bergaun mini itu agashi?”
Tanyanya sekali lagi. Tetapi Siwon hanya diam menatap wajah cantik Yeoja itu,
“Dia cantik, tapi sayang dia sudah memiliki anak.”
Ucap Siwon dalam hati sambil bergantian menatap yeoja dan balita yang ada digendongan yeoja itu.
“OMO!!! KAU SIWON SUPER JUNIOR !!! OMONAAAA!!”
Pekikan yeoja cantik itu menyadarkan siwon dari lamunannya. Dengan cepat-cepat siwon menutup mulut wanita itu dengan tangannya yang kekar.
“Huussshh.. Jangan keras-keras. Kau mau Aku mendapat masalah haah?”
Tanya siwon dengan suara berbisik nyaris tak terdengar. Sedangkan yeoja itu dengan cepat menggelengkan kepalanya.
“Bagus. Sekarang, kembalikan HP ku.”
Siwon mengulurkan tangannya dengan maksud mengambila alih Hpnya. Dengan tangan bergetar karena gugup, yeoja itu meletakkan HP mahal itu diatas telapak tangan siwon.
“Kkk,,,kau tau, Byung Ah sangat mengidolakanmu. Ssss,,sayang dd,,dia sudah tidur.”
Yeoja itu mencoba berbicara meskipun tenggorokannya terasa tercekat.
“Byung Ah?”
Tanya Siwon sambil mengutak-atik Hpnya.
“Anak yang Aku gendong. Dia baru berumur 5 tahun.”
Ucap yeoja itu segera. Siwon dengan cepat mengalihkan pandangannya kearah anak imut yang digendong wanita itu.
“Boleh Aku menggendongnya? Aku suka anak kecil.”
Tanya Siwon harap-harap cemas. Entah kenapa setiap melihat anak kecil, ia selalu ingin menggendongnya.
“Kk,,kau yakin?”
Tanya yeoja itu tidak yakin.
“Tentu saja,,”
Siwon mengulurkan tangannya.
“Dia cantik.”
Gumam siwon sambil menatap wajah damai yang sedang tertidur didalam gendongnya.
“Ne, dia mungkin seperti Ibunya.”
“ibunya?”
Siwon mengulang kata-kata ‘ibunya’ karena sedikit heran. Dia menganggap yeoja itu aneh. Mengapa dia menggunakan kata ‘ibunya’? kenapa dia tidak mengatakan kata ‘aku’ saja.
“Terima kasih siwon ssi kau sudah mau menggendong Byung Ah. Jika dia tau dia pasti senang. Aku pulang dulu Siwon ssi.”
Ucap yeoja itu setelah mengambil alih gendongan Byung Ah sambil membungkukkan badannya. Yeoja itu membalikkan badannya dan berjalan menjauh.
“Tunggu sebentar!! Kenapa kau masih ada disini? Bukankah ini sudah 3 jam setelah kejadian tadi?”
Yeoja itu membalikkan badannya sambil tersenyum.
“Aku tau segala sesuatu itu berharga bagi seseorang yang memilikinya. Dan jika sesuatu itu hilang, orang itu pasti akan kembali untuk mengambilnya. Annyeong”
Sekali lagi yeoja itu membungkukkan badan. Dia berjalan lalu menyetop taxi dan menaikinya. Sedangkan siwon, dia hanya mematung mendengar kalimat yang terlotar dari bibir Yeoja itu. Kemudian siwon menggerakkan bibirnya membentuk smirk.
“Aiiissshh,,, Aku lupa menanyakan namanya dan mengucapkan terima kasih.”
Ucapnya sambil memukul pelan dahi indahnya.

***

“kenapa jam segini kau baru pulang? Kasian Byung Ah dia sampai tertidur.”
Yeoja itu hanya tersenyum menanggapi ocehan dari yeoja paruh bayah berkacamata.
“Mianhe Ahjuma Kim. Ada kepentingan yang tidak bisa ditinggalkan. Apa anak-anak sudah tidur?”
“Ne, mereka sudah tidur. Mereka kelelahan menunggu mainan yang kau janjikan itu.”
Ahjuma Kim mempoutkan bibirnya tanda ia sedang kecewa.
“hahaha,, kau sudah tua Ahjuma Kim. Sangat tidak pantas kau bergaya Aegyo seperti itu.”
Hyun Kyo mencibir Ahjuma Kim sang Kepala Panti Asuhan.
“Aisshh,, cepatlah tidur. Bukankah besok kau harus bekerja?”
“Ne Ahjumma. Ini mainan yang Aku janjikan. Besok Aku harus berangkat pagi, jadi ahjumma saja yang membagikannya. Aku kekamar dulu Ahjuma.”
Hyun Kyo membungkukkan badannya sambil tersenyum. Kemudian dia menaiki tangga menuju kamarnya dilantai atas.

***

“Annyeong haseo,,, Annyeong haseo Tn. Kang.”
Hyun Kyo membungkukkan badannya berkali-kali untuk memberi hormat kepada senior-seniornya ditempatnya bekerja. Ya, dia baru 4 bulan bekerja dicoffee cafe sebagai barista.
“Hey, Hyun kyo-ssi. Cepatlah bersiap-siap. Sebentar lagi cafe buka.”
Tn. Kang berteriak kepada Hyun Kyo sambil memasang celemeknya. Hyun Kyo menanggapinya dengan anggukan dan senyuman. Dia berlari-lari kecil menuju
posisi yang harus diisinya. Dengan sigap, Tn. Kang membalikkan papan kecil yang menggantung dipintu cafe sehingga tulisan Open terpampang jelas menghadap kedepan.
‘Kling’
Suara lonceng berbunyi, menandakan bahwa sang pelanggan sudah membuka pintu. Sepasang muda-mudi saling bergandengan menuju tempat pemesanan diiringi dengan senyum yang menyiratkan kebahagiaan.
“Annyeong, kalian ingin pesan apa?”
Dengan senyum yang manis, Hyun Kyo menanyakan menu yang akan dipesan oleh 2 pasangan muda itu.
“kami pesan 2 cappuccino dan 2 cheese cake. Tolong diantar dimeja nomer 3.”
Ucap sang pemuda tinggi setelah mendapat persetujuan dari kekasihnya.
“Nde. Pesanan akan segera datang.”
Sekali lagi Hyun Kyo tersenyum. Dengan segera dia membuat 2 cappuccino pesanan pasangan muda itu. Sedangkan cheese cake, Eun Sang teman Hyun Kyo yang menyiapkan.
“Ini cheese cakenya. Cepat antarkan!”
Perintah Eun Sang diiringi dengan jitakan keras yang berasal dari tangan mulus Hyun Kyo.
“Rasakan itu. Seharusnya kau menyuruh Soon Hwa karena itu tugasnya. Bukan aku.”
Hyun Kyo menampilkan smirknya melihat Eun Sang mengelus lembut kepalanya yang terasa sakit. Sedangkan Soon Hwa hanya tertawa. Beberapa menit kemudian, pengunjung mulai ramai berdatangan. Cafe tempat Hyun Kyo bekerja memang merupakan salah satu cafe kopi terkenal di Seoul. Jadi tidak heran cafe tersebut selalu ramai. Dan tidak heran pula jika ada artis-artis terkenal Korea berkunjung ketempat itu.
“10 menit lagi cafe akan tutup. Aku duluan ya? Lagipula sudah tidak ada pelanggan. Kalian mau ikut?”
Ajak Soon Hwa pada Eun Sang dan Hyun Kyo yang sedang sibuk membereskan meja-meja yang ada dicafe.
“Nde, aku ikut.”
Eun Sang mengiyakan ajakan Sun Hwa dan dengan cepat ia berlari menuju Soon Hwa yang berdiri didepan pintu. Mereka berdua melangkah keluar dari cafe. Tapi tidak lama kemudian mereka menolehkan kepala mereka kearah cafe.
“Yaaak, Hyun Kyo, kau tidak ikut?”
Teriak Eun Sang
“Kalian duluan saja. Aku masih akan menyapu cafe ini. Biar nanti aku yang membawa kuncinya.”
“Baiklah.”
Hyun Kyo kembali melanjutkan pekerjaannya mengelap meja.
‘Kling’
Lonceng kembali berbunyi. Seorang wanita cantik dengan anggunnya berjalan masuk kedalam cafe.
“masih ada waktu 8 menit sebelum cafe ini tutupkan?”
Tanya yeoja tersebut sambil menampilkan seringai cantiknya yang menurut orang lain indah. Tapi tidak bagi Hyun Kyo. Dia menganggap itu menyeramkan.
“Nde. Apa anda ingin memesan sesuatu?”
Tanya Hyun Kyo singkat.
“Tentu saja. Kalau aku tidak memesan, untuk apa aku datang kecafe ini. Berikan aku 1 latte dan 1 brownies.”
Perintah wanita itu ketus seakan tidak menyadari bahwa kalimat yang diucapkannya itu sedikit pedas.
“Mm.. mianhe. Tapi teman saya yang biasanya mengurus bagian pastry sudah pulang, jadi saya hanya bisa menyediakan latte.”
Wanita tersebut melirik Hyun Kyo.
“Aku tidak mau tau. Bawakan pesananku secepatnya!”
“baiklah kalau begitu.”
Hyun Kyo hanya pasrah. Tidak sampai 4 menit pesanan wanita itu sudah siap.
“Apa-apaan ini? Tampilan brownies ini sangat tidak enak dipandang. Bagaimana rasanya?”
Wanita itu sedikit berteriak. Hyun Kyo hanya menahan takut saat mendengar bentakannya.
“Mm..mianhe. Rasanya tetap enak karena itu buatan teman saya. Hanya saja saya yang meng..”
Belum sempat Hyun Kyo menyelesaikan kalimatnya, wanita tersebut melemparkan brownies itu kepada Hyun Kyo. Baju putih khas pelayan yang digunakannya menjadi kotor karena ternoda coklat.
“Aku tidak mau membayar untuk browniesnya. Aku hanya membayar untuk lattenya. Ini!”
Wanita itu meletakkan beberapa lembar uang dimeja kasir dengan kasar. Hyun Kyo hanya menatap nanar punggung wanita tersebut hingga menghilang tak terlihat.
‘Kling’
Tiba-tiba lonceng kembali berbunyi. Tetapi kali ini Hyun Kyo tidak memperdulikannya. Dia sedikit trauma dengan kejadian yang barusan dialaminya.
“Huuuhh.. Aku beruntung hari ini. Biasanya cafe ini tutup jam 9 malam. Tapi sekarang sudah jam 9.15 cafe ini masih buka. Hahaha. Aku pesan 1 Espresso.”
Pesan lelaki itu dengan nada yang terdengar bahagia.
“Maaf. Cafe ini sudah tutup.”
Ucap Hyun Kyo dingin sambil melepaskan celemeknya.
“Mwo? Tapi tulisan dipintu itu bukan close, tapi open. Bukankah itu berarti cafe ini masih buka? Cepat buatkan pesananku!”
“APA KAU TIDAK DENGAR KALAU CAFE INI SUDAH TUTUP? HUUUUAAAAAAA.....”
Hyun Kyo tidak dapat menahan lagi air matanya. Dia menangis dengan kencang didepan lelaki tampan itu.
“Yakk,, kenapa kau menangis? Berhentilah menangis. Kalau kau mau menangis pelan-pelan saja. Aku takut disekitar sini ada wartawan.”
Hyun Kyo yang mendengar perkataan dari lelaki itu heran. Dia mendongakkan kepalanya sambil tetap menangis untuk melihat siapa sebenarnya lelaki itu.
“Huuuaaa Siwon ssi?”
Teriak Hyun Kyo sambil menangis. Siwon yang melihat wajah cantik wanita tersebut mendadak kembali tersenyum.
“Waaaahhh,, kita bertemu lagi.”
“Nde. Kita bertemu lagi. HUUUaaaaaaa....!!!”
Hyun Kyo tetap menangis. Bahkan lebih keras daripada sebelumnya.
“Yaakkk!! Aku bilang berhentilah menangis! Duduk sini, biar aku membuat sesuatu.”
Siwon menggiring Hyun Kyo menuju meja terdekat dan mendudukkannya. Sedangkan Hyun Kyo masih tetap menangis. Air mata terus keluar dari mata indahnya.
“tunggu disini sebentar!”
Perintah Siwon lembut dan hanya dibalas anggukan oleh Hyun Kyo yang masih menangis.
Dengan cepat Siwon membuat sesuatu dipantry.
“ini, cepat diminum sebelum dingin!”
Hyun Kyo meminum coklat hangat yang dibuatkan Siwon dengan perlahan-lahan. Tepat disaat sesapan terakhir Hyun Kyo menghentikan tangisannya.
“sudah lebih baik?”
Tanya Siwon sambil menyesap Espresso yang dibuatnya sendiri.
“Nde. Huuuhhh..”
Hyun Kyo menghembuskan nafasnya perlahan dengan tujuan menghilangkan sedikit bebannya.
“Kenapa kau menangis?”
Tanya Siwon sambil tetap menyesap espressonya secara perlahan sembari memejamkan mata menikmati espresso racikannya sendiri.
“Aniyo, nan gwenchana Siwon-ssi. Maaf sempat membentakmu tadi. Ngomong-ngomong, coklat hangat buatanmu sangat enak, sampai-sampai membuatku berhenti menangis. Hehehe..”
Hyun Kyo mencoba mengalihkan pembicaraan sambil tersenyum memaksa.
“gwenchana. Apa kau tidak tau bahwa aku juga mempunyai coffee cafe? Aku banyak belajar dari sana. Dan satu lagi, jangan memaksa tersenyum jika kau sedang sedih. Itu mengerikan.”
“ahh, jinjayo? Hehehe”
Kali ini tawa natural yang Hyun Kyo tampilkan, bukan tawa atau senyum palsu yang membuatnya makin mengerikan.
“nah, begitukan lebih enak dilihat. Ngomong-ngomong, bagaimana kabar anakmu?”
Tanya Siwon tiba-tiba.
“anak? Anak siapa?”
Hyun Kyo merasa bingung dengan pertanyaan yang Siwon baru saja lontarkan. Sedangkan Siwon, hanya mengernyit heran.
“Yaaakk!! Kau Eomma yang jahat. Bagaimana kau tidak mau mengakui anakmu sendiri eoh? Eomma macam apa kau ini?”
Tiba-tiba Siwon membentak Hyun Kyo. Sedangkan yang dibentak hanya melongo tak percaya.
“Eomma apa? Umurku masih 21 tahun. Kuliah saja aku belum selesai Siwon-ssi. Dan kau bilang anak? Bagaimana aku mau menikah? Pacaran saja aku belum pernah.”
Hyun Kyo menatap Siwon tak percaya. Siwon yang dilihatnya diTV tidak banyak bicara, sopan dan dapat mengendalikan dirinya. Tapi, jika dilihat secara langsung seperti sekarang, mata yang melotot, hidung yang sedikit mengembang (?), dan jari telunjuknya menunjuk muka Hyun Kyo, Hyun Kyo secara langsung berkesimpulan, Siwon itu orang yang sedikit aneh.
“terus, anak kecil yang kau gendong waktu itu siapa?”
Tanya Siwon setelah berhasil mengendalikan dirinya dan menghilangkan ekspresi aneh yang sejenak terpatri diwajah tampannya.
“Dia salah satu anak dipanti asuhan tempatku bekerja. Dia salah satu anak yang paling dekat denganku Siwon-ssi. Kau sudah salah sangka.”
Siwon hanya terkekeh malu.
“hehehe. Maaf sudah membentakmu tadi. Aku merasa tidak terima jika ada anak kecil yang bernasib mengenaskan.”
“Aku mengerti Siwon-ssi. Aku sangat mengerti karena kau sangat menyukai anak kecil.”
“nde. Eeemmm, sudah malam. Sebaiknya aku pulang dulu.”
Siwon beranjak dari tempat duduknya.
“Ah, nde Siwon-ssi. Aku juga akan menutup cafe ini.”
“Oh ya, harga secangkir Espresso ini tidak berubahkan? Ini uangnya dan aku mentraktirmu coklat hangat.”
Ucap siwon sambil menyerahkan beberapa lembar won kepada Hyun Kyo.
“Tidak usah Siwon-ssi, hari ini aku yang menraktirmu.”
Hyun Kyo menolak uang yang diberikan Siwon.
“Baiklah, lain kali aku yang traktir.”
Hyun Kyo tertegun mendengar ucapan Siwon. Lain kali?
“kita keluar bersama.”
Lanjut siwon menyadarkan Hyun Kyo dari kekagetannya.
“Ahh, nde siwon-ssi. Aku ambil tasku dulu.”
Hyun Kyo berlari-lari kecil menuju lokernya dan menghampiri siwon yang sudah menunggu didepan pintu.
“Kajja”
Siwon menggandeng tangan Hyun Kyo. Hyun Kyo menghentikan langkahnya.
“eh, ada apa?”
Tanya siwon heran.
“Aku harus mengunci pintu cafe. Hehe.”
Hyun Kyo berusaha menutupi kegugupannya dan dengan cepat dia menarik tangannya dari genggaman siwon. Sedangkan Siwon hanya membenarkan letak kacamata hitam yang bertengger dihidung mancungnya.
“mobilmu diparkir dimana Siwon-ssi?”
“disebelah sana.”
“wah kita berbeda arah Siwon-ssi”
Siwon hanya menganggukan kepalanya.
“Kalau begitu kita berpisah disini. Annyeong. Semoga kita bertemu lagi.”
Ucap siwon mengucapkan salam perpisahan sambil membungkukkan badannya.
“nde. Annyeong Siwon-ssi.”
Hyun Kyo membalikkan badannya dan berjalan menjauhi Siwon. Sedangkan siwon hanya menatap punggung indah tersebut hingga menghilang dibelokkan jalan.
“Aiissshhh. Aku lupa tidak menanyakan namanya. Kenapa aku jadi pelupa?”
Siwon menghentak-hentakkan kaki kanannya, kebiasaan lamanya jika sedang kesal.
“Semoga aku akan bertemu dengannya lagi?”
Gumam Siwon dalam hati.

***
“Hyung, kau gila?”
Kyuhyun yang sejak 1 jam lalu memperhatikan Siwon yang selalu senyum-senyum tidak jelas, menjadi beranggapan bahwa sebenarnya Siwon itu sedang mengalami gangguan kejiwaan.
“aniya saeng. Apa kau mau kutraktir jajangmyeon?”
Ucap siwon tiba-tiba membuat mata Kyuhyun terlihat berbinar.
“tentu saja Hyung. Issshh, kau memang Hyung ku yang paling baik.”
“Heeyy, aku juga mau ditraktir.”
Ucap Eunhyuk dan Shindong berbarengan.
“baiklah, semuanya aku traktir. Kajjaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!!”
Ajak Siwon sambil tersenyum bahagia. Entah kenapa, pertemuannya dengan yeoja yang tidak ia ketahui namanya itu membuat hatinya terasa berbunga-bunga. Apakah ini suatu pertanda?


TBC