Kamis, 17 Oktober 2013

The Ghost is My Love Part 2





Cast      :  *Choi Siwon
                *Lee Hyun Kyo
                 *Cho KyuHyun
                 *Other Cast
Genre   : Romance, fantasy




Oksigen. Apakah oksigen sudah punah? Kenapa aku tidak bisa menghirupnya? Dadaku sesak. Siapapun tolong aku!
“Bangunlah! Kau tidak malu? Semua orang memandangmu heran.”
Malu? Tentu saja aku malu karena terjatuh tanpa sebab. Tapi rasa sakit dihatiku mengalahkan segalanya.
Tangan kekar itu menahan tubuhku dan mendudukkan ku dibangku taman yang menurutku untuk saat ini terlihat suram.
“Kau ingin kerumah KyuHyun?”
Aku semakin menangis keras setelah mendengar nama KyuHyun.
“Hey, sudahlah! Ini sudah takdir dari Tuhan.”
“Kenapa kau bersikap seperti ini Siwon-ssi? Aku tahu kau juga sedih karena kehilangannya. Tapi kenapa kau bersikap seakan tidak ada apa-apa? Dia temanmu Siwon-ssi. Ani,  dia sahabatmu!”
Entah mengapa aku sangat marah dengan sikap yang ditunjukkan oleh Siwon didepanku. Aku tahu dia sangat sedih. Tapi dia juga tidak perlu sok tegar seperti ini. Apakah dia tidak sadar matanya terlihat sangat bengkak?
“Aku tidak perlu memamerkan tangisan dihadapan orang banyak. Bukankah tangisan tidak dapat merubah segalanya? KyuHyun juga tidak akan pernah kembali jika aku menangis. Aku juga sudah puas menangis semalam.”
Aku terkejut mendengar jawabannya yang terdengar bijaksana.
“Bagaimana aku bisa sepertimu Siwon-ssi? Aku tidak bisa menghentikan, hikss, tangisanku.”
Siwon tersenyum mendengar tangisanku yang seakan tidak pernah berhenti. Aish, dasar namja abnormal!
“Kajja kita kekediaman keluarga Cho.”
Saat ini aku hanya robot. Robot yang selalu mengikuti arahan sang remote control, yaitu Choi Siwon.

***

Langkah kecil kakiku membawaku menuju suatu ruangan. Ruangan yang didalamnya penuh dengan orang berbaju hitam dan pipi basah. Tepat ditengah ruangan, foto berukuran sedang terpajang. Foto tersebut dikelilingi oleh bunga-bunga yang sangat segar dan dua lilin yang meneranginya. Lelaki tampan difoto tersebut tersenyum bahagia. Kontras sekali dengan keadaan orang-orang yang terduduk sedih diruangan ini.
Tanpa sadar kedua lututku telah membentur lantai kayu dengan keras. Tangisku kembali pecah. Ingin sekali aku menggerakkan bibir ini hanya untuk sekedar berkata, “Annyeong”.  Tapi bibirku serasa terkunci. Aku mendadak bisu untuk saat ini. Didepannya (lagi) aku hanya bisa menunjukkan tangisanku.
“Sudahlah.”
Tangan kekar Siwon menepuk-nepuk punggungku mencoba menenangkan.
“Hyun Kyo, akhirnya kau datang.”
Suara itu. Suara yang 1 bulan ini sangat kurindukan. Suara yang selalu ada saat aku membutuhkannya.
Tiba-tiba sepasang tangan kecil memeluk tubuhku yang sangat rapuh ini. Pelukan hangat yang juga ku rindukan.
“Ga Eun, kenapa kau tidak menjaganya?  Bukankah aku sudah merelakannya. Kenapa dia seperti ini?”
Aku menangis pilu dibahu Ga Eun. Ga Eun mengelus rambut halusku dengan pelan.
“Mianhe Hyun Kyo, dan untuk sesaat berhentilah menangis!”
Ga Eun menghapus air mataku dengan lembut.
“Ada sesuatu hal yang perlu kau ketahui.”
Lanjut Ga Eun. Raut wajahnya berubah serius. Matanya juga terlihat bengkak.
“Sebenarnya,,”
Belum sempat Ga Eun melanjutkan kata-katanya, angin berhembus sangat kencang. Salah satu lilin yang menerangi foto KyuHyun padam.
“Angin ini berasal darimana? Bukankah ini ruangan tertutup.”
Gumaman Siwon terdengar jelas ditelingaku. Semua orang yang berada diruangan ini menghentikan tangisannya dan juga bergumam seperti Siwon.
“Mungkin hanya kebetulan saja.”
Ujar Ga Eun tenang.
“Hyun Kyo, sebenarnya...”
‘Braaaak’
Hembusan angin yang keras itu datang kembali. Tapi bukan hanya lilin saja yang padam kali ini. Salah satu karangan bunga yang ada didepan pintu roboh karena terjangan angin. Dengan cepat, seorang lelaki paruh baya yang mirip dengan KyuHyun datang menghampiri Siwon.
“Siwon-ah, cepat betulkan karangan bunga itu! Appa sedang menemui tamu yang datang.”
Ternyata ayah siwon. Tapi kenapa mirip KyuHyun? Menemui tamu?
“Siwon, apakah hal yang ia katakan akan benar-benar terjadi?”
Tanya Ga Eun pada Siwon saat Siwon kembali ketempat awal kami berdiri. Nada bicara Ga Eun kali ini terlihat ketakutan.
“Apa maksud kalian?”
Tanyaku saat sudah mulai menguasai diri.
“Lebih baik kau ku antar pulang Hyun Kyo. Kau butuh ketenangan diri.”
Kali ini sang remote control memerintahkanku sang robot untuk pulang kerumahnya. Dan sekali lagi, sang robot menurutinya.

***

“Benarkah KyuHyun sudah pergi?”
Tanyaku pada benda mati yang sangat disukai anak-anak dan perempuan, yaitu boneka. Seperti orang gilakan?
“Tedy! Kau menyebalkan! Kenapa tidak menjawabku? Kau sama seperti Siwon.”
Aku melemparkan boneka tedy ku ke pojok kamar. Berbaring dan mencoba tidur sepertinya bukan hal yang buruk. Tapi tiba-tiba kepalaku berdenyut nyeri. Ah, pasti karena terlalu banyak menangis.
Aku berjalan menuju dapur untuk mengambil kotak P3K.
“Aku letakkan dimana ya?”
Gumamku saat menyadari aku tidak dapat menemukannya. Aah, kepalaku jadi semakin sakit.
‘Braak’
Tiba-tiba tumpukan buku resep yang berada diatas rak terjatuh.
“Kenapa terjatuh?”
Dengan menahan sakit, aku mencoba membereskan buku resep masakan yang berceceran diatas lantai. Saat akan menaruhnya kembali ketempat semula, sesuatu menarik perhatianku.
“Kotak P3K! Ternyata kau ada dibalik tumpukan resep.”
Ucapku gembira karena berhasil menemukan kotak P3K.

***

‘Tak’
“Ouch”
Aku mengelus pelan ubun-ubun ku karena sesuatu yang keras dan kecil berhasil mendarat dengan keras diatasnya.
“Hyun Kyo! Jangan hanya melihat kearah jendela! Apa kau mau kulempar dengan 1 kardus tutup spidol?”
Ah, ternyata tutup spidol.
“Jeongseomnida seongsaenim.”
Aku menundukkan kepalaku sambil meminta maaf. Sebenarnya aku tidak memandang jendela, aku memandang bangku KyuHyun yang saat ini terisi, Siwon? Ah, namja itu.

***

“Kau disini?”
Aku tahu itu suara Siwon.
“Wae? Apa kau melarangku kemakam KyuHyun?”
Siwon tersenyum lalu ikut berjongkok disebelahku.
“Ani, justru aku sangat senang.”
“Ku perhatikan, setelah KyuHyun meninggal, kau semakin banyak bicara. Ada apa denganmu?”
Ekspresi wajah Siwon berubah. Ekspresinya seperti pencuri yang tertangkap basah sedang melakukan aksinya.
“Ah, jinjja? A,, aku tidak menyadarinya.”
Aku menatapnya aneh. Sebenarnya apa yang Siwon rahasiakan?

TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar